Materi
Kearsipan
Sekolah
Menengah Kejuruan
A. Pengertian Kearsipan
Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan,
penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan
serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu. Saat dibutuhkan dapat dengan
cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi,
maka harus dimusnahkan.
(Rangkuman beberapa pengertian dan hal-hal
terkait dengan Kearsipan)
Yang dimaksud dengan kearsipan adalah
segenap kegiatan yang berhubungan dengan masalah arsip, yang terdiri dari
kegiatan penerimaan, pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan,
penyusutan dan penyimpanan.
[Ig. Wursanto, Kearsipan I (Yogyakarta :
Kanisius, 1991), hal. 104]
Menurut UU Nomor 7 Tahun 1971 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, yang dimaksud arsip adalah :
1.
Naskah-naskah
yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-Lembaga Negara dan Badan-Badan
Pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan.
2.
Naskah-Naskah
yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atauperorangan dalam
bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka
pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
[UU Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1]
Dalam buku Information and Image Management A Record System Approach disebutkan bahwa :
[UU Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan, pasal 1]
Dalam buku Information and Image Management A Record System Approach disebutkan bahwa :
A record is recorded information, regardless of medium or
characteristics, made or received by an organization that is usefull in the
operation of the organization. Records include all books, papers, photographs,
maps, or other documentary materials, regardless of physical form or
characteristics, made or received for legal and operational purposes in
connection with the transaction of business.
[Betty R.Ricks, et.al, Information and Image Management A Record System Approach, 3rd edition (Cincinnati, Ohio : South Western Publishing Co, 1992), hlm.3]
(Arsip adalah rekam informasi apapun media atau karakteristiknya, dibuat atau diterima oleh organisasi yang berguna dalam kegiatan organisasi. Yang termasuk arsip adalah buku-buku kertas-kertas, foto, peta-peta atau bahan-bahan dalam bentuk dokumen lainnya, apapun bentuk fisik atau karakternya, dibuat atau diterima untuk tujuan sah dan operasional dalam hubungannya dengan transaksi bisnis).
Adapun yang dimaksud dengan “arsip” ialah :
[Betty R.Ricks, et.al, Information and Image Management A Record System Approach, 3rd edition (Cincinnati, Ohio : South Western Publishing Co, 1992), hlm.3]
(Arsip adalah rekam informasi apapun media atau karakteristiknya, dibuat atau diterima oleh organisasi yang berguna dalam kegiatan organisasi. Yang termasuk arsip adalah buku-buku kertas-kertas, foto, peta-peta atau bahan-bahan dalam bentuk dokumen lainnya, apapun bentuk fisik atau karakternya, dibuat atau diterima untuk tujuan sah dan operasional dalam hubungannya dengan transaksi bisnis).
Adapun yang dimaksud dengan “arsip” ialah :
a. naskah-naskah
yang dibuat dan diterima oleh Lembaga-lembaga Negara dan Badan-badan
Pemerintahan dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan
b. naskah-naskah
yang dibuat dan diterima oleh Badan-badan Swasta dan/atau
perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Perbedaan antara fungsi arip dalam tata Pemerintahan dan fungsi dalam kehidupan nasional terdapat dalam tugas Pemerintah yakni pengamanan dari pada pertanggungjawaban di bidang Nasional dan di bidang Pemerintahan.
perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun
berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Perbedaan antara fungsi arip dalam tata Pemerintahan dan fungsi dalam kehidupan nasional terdapat dalam tugas Pemerintah yakni pengamanan dari pada pertanggungjawaban di bidang Nasional dan di bidang Pemerintahan.
B. Sistem Pengarsipan
Ada
5 macam sistem pengarsipan.
1. Sistem
Abjad (Alphabetical Filling System)
Sistem Abjad adalah sistem
penyimpanan arsip dengan memakai metode penyusunan menurut abjad. Umumnya
dipakai untuk arsip yang dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang,
nama perusahaan / organisasi, nama tempat, nama benda dan subjek masalah.
Nama-nama diambil dari nama si
pengirim (surat masuk) dan nama alamat yang dituju (surat keluar).
Cara menemukan dan menentukan ciri
/ tanda dari suatu dokumen yang akan dijadikan petunjuk atau tanda pengenal
(caption) untuk memudahkan mengetahui tempat dokumen disimpan.
Adapun kata tangkap dapat berupa :
- Nama orang
- Nama perusahaan / organisasi
- Nama tempat / daerah
- Nama benda / barang
- Istilah subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)
- Nama perusahaan / organisasi
- Nama tempat / daerah
- Nama benda / barang
- Istilah subyek atau angka (tergantung sistem pengarsipan yang dipakai)
Menentukan ciri / tanda dengan cara
menentukan urutan unit-unit atau bagian dari kata tangkap yang akan disusun
menurut abjad.
Indeks adalah sarana untuk
menemukan kembali dengan cara mengidentifikasi surat tersebut melalui
penunjukan suatu tanda pengenal yang dapat membedakan surat satu dengan surat
yang lainnya, atau bagian dari suatu nama yang dijadikan tanda pengenal surat.
Unit adalah bagian kata dari kata
tangkap yang memiliki pengertian sendiri, atau bagian terkecil dari suatu nama.
Sedangkan nama, merupakan judul / caption. Jadi setiap judul memiliki bagian
yang disebut unit.
Kode adalah suatu tanda atau simbol
yang diberikan atau yang dibubuhkan pada lembaran arsip yang dapat dipakai
untuk tanda penyimpanan arsip.
Koding adalah suatu kegiatan
memberikan tanda atau simbol pada arsip. Adapun fungsi dari kode atau simbol
adalah menunjukkan isi yang terkandung didalam arsip yang bersangkutan.
Petunjuk silang adalah alat
petunjuk dari indeks yang tidak dipakai kepada indeks yang dipakai, atau
petunjuk hubungan antara indeks yang dipakai dengan indeks lain yang dipakai.
Ada dua macam petunjuk silang.
a.
Petunjuk silang langsung
Adalah petunjuk silang yang
menunjukkan tentang seseorang yang memiliki lebih dari satu nama atau satu
dokumen yang berisi lebih dari satu masalah.
b.
Petunjuk silang tak langsung
Adalah petunjuk silang yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan antara satu masalah dengan masalah lainnya yang
saling menjelaskan atau saling membantu.
Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat adalah :
Prosedur yang harus dilaksanakan untuk mengarsipkan surat adalah :
- Membaca surat atau dokumen dengan teliti dan
seksama
- Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.
- Menetapkan caption atau judul surat
- Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan
- Membuat petunjuk silang
- Memberi kode surat
- Menyortir, yaitu memilah-milah atau mengelompokkan arsip menjadi satu kelompok menurut kode yang ada pada arsip.
- Menyusun menurut susunan abjad.
- Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat penyimpanan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengarsip sistem abjad adalah
- Filling cabinet; adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan guide. Yaitu untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya mempunyai beberapa laci.
- Folder; adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip, berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun penutup.
- Guide (petunjuk); merupakan petunjuk dan pemisah antar folder-folder. Bentuk dari guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder. Terbuat dari karton tebal
- Periksa apakah surat sudah disertai dengan tanda siap untuk disimpan.
- Menetapkan caption atau judul surat
- Mengindeks tanda pengenal sesuai peraturan
- Membuat petunjuk silang
- Memberi kode surat
- Menyortir, yaitu memilah-milah atau mengelompokkan arsip menjadi satu kelompok menurut kode yang ada pada arsip.
- Menyusun menurut susunan abjad.
- Menyimpan arsip, yaitu mendapatkan arsip pada suatu tempat atau alat penyimpanan.
Perlengkapan yang diperlukan untuk mengarsip sistem abjad adalah
- Filling cabinet; adalah lemari arsip untuk menempatkan folder dan guide. Yaitu untuk menyimpan dokumen, surat-surat kantor. Umumnya mempunyai beberapa laci.
- Folder; adalah tempat untuk menyimpan dokumen atau menempatkan arsip, berbentuk segi empat, berlipat dua seperti map tetapi tanpa daun penutup.
- Guide (petunjuk); merupakan petunjuk dan pemisah antar folder-folder. Bentuk dari guide adalah segi empat dan berukuran sama dengan folder. Terbuat dari karton tebal
2. Sistem
Perihal (Pokok Isi Surat)
Sistem perihal adalah cara
penyimpanan dan penemuan kembali surat berpedoman pada perihal surat atau pokok
isi surat.
Yang perlu dipersiapkan untuk
sistem perihal adalah.
a. Daftar Indeks; adalah daftar yang memuat
seluruh kegiatan / masalah / hal-hal yang dilakukan diseluruh kantor dimana
sistem ini diterapkan.
Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama, sedangkan uraian masalahnya disebut dalam pembagian pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.
Masalah-masalah tersebut kemudian diuraikan lagi. Masalah-masalah pokok tersebut dalam pembagian utama, sedangkan uraian masalahnya disebut dalam pembagian pembantu, apabila uraian masalah masih dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil, disebut sub pembagian pembantu.
b. Perlengkapan menyimpan surat
- Filling Cabinet
- Guide
- Folder
- Kartu kendali
- Filling Cabinet
- Guide
- Folder
- Kartu kendali
c. Pemberian kode surat
d. Penyimpanan surat, dengan cara
- Membaca surat untuk mengetahui isi surat
- Memberi kode surat
- Mencatat surat dalam kartu kendali
- Membaca surat untuk mengetahui isi surat
- Memberi kode surat
- Mencatat surat dalam kartu kendali
e. Menyimpan
kartu kendali.
3. Sistem Nomor
Di dalam sistem nomor ada 4 macam
Di dalam sistem nomor ada 4 macam
a. Sistem nomor menurut Dewey (Sistem Desimal /
Klasifikasi)
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat yang bersangkutan.
Yang diperlukan dalam sistem ini adalah
1) Perlengkapan yang diperlukan adalah
- Filling cabinet
- Guide
- Folder
2) Daftar klasifikasi nomor
3) Kartu kendali
Dalam klasifikasi, nomor adalah daftar yang memuat semua kegiatan / masalah yang terdapat dalam kantor. Setiap masalah diberi nomor tertentu.
Dalam daftar ini terdapat tiga pembagian yaitu
- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari kantor
- Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian utama
- Pembagian kecil memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian pembantu.
Guna daftar klasifikasi adalah
- Sebagai pedoman pemberian kode surat
- Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat penyimpanan surat
Uraian guide, folder, dan surat dalam filling cabinet
- Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide
- Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder
- Surat yang terbaru dalam setiap folder ditempatkan paling depan
Cara penyimpanan surat
- Surat dibaca lebih dahulu untuk mengetahui permasalahannya
- Memberi kode surat
- Mencatat surat kedalam kartu kendali
- Mencatat surat pada kartu indeks
- Menyimpan surat
- Penyusunan surat dalam folder setiap surat yang baru selalu ditempatkan di urutan paling depan
- Menyimpan kartu kendali
Sistem ini menetapkan kode surat berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk surat yang bersangkutan.
Yang diperlukan dalam sistem ini adalah
1) Perlengkapan yang diperlukan adalah
- Filling cabinet
- Guide
- Folder
2) Daftar klasifikasi nomor
3) Kartu kendali
Dalam klasifikasi, nomor adalah daftar yang memuat semua kegiatan / masalah yang terdapat dalam kantor. Setiap masalah diberi nomor tertentu.
Dalam daftar ini terdapat tiga pembagian yaitu
- Pembagian utama, memuat kegiatan / masalah pokok dari kantor
- Pembagian pembantu, memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian utama
- Pembagian kecil memuat uraian masalah yang terdapat pada pembagian pembantu.
Guna daftar klasifikasi adalah
- Sebagai pedoman pemberian kode surat
- Sebagai pedoman untuk mempersiapkan dan menyusun tempat penyimpanan surat
Uraian guide, folder, dan surat dalam filling cabinet
- Dalam setiap laci filling cabinet diperlukan 10 guide
- Dibelakang setiap guide ditempatkan 10 folder
- Surat yang terbaru dalam setiap folder ditempatkan paling depan
Cara penyimpanan surat
- Surat dibaca lebih dahulu untuk mengetahui permasalahannya
- Memberi kode surat
- Mencatat surat kedalam kartu kendali
- Mencatat surat pada kartu indeks
- Menyimpan surat
- Penyusunan surat dalam folder setiap surat yang baru selalu ditempatkan di urutan paling depan
- Menyimpan kartu kendali
b. Sistem nomor menurut Terminal Digit
Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.
Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah
- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet 10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)
- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah mengindeks nomor kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
- Cara mengindeks nomor kode sebagai berikut
1) Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor guide
2) Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder
3) Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang kesekian dalam folder
- Cara penyimpanan surat; surat dengan nomor kode 55317, berarti surat tersebut disimpan dalam laci 10-19, dibelakang guide 17, didalam folder nomor 3, surat yang ke 55.
Didalam sistem ini kode penyimpanan dan kode penemuan kembali surat memakai sistem penyimpanan menurut teminal digit, yaitu sistem penyimpanan berdasarkan pada nomor urut dalam buku arsip.
Dalam sistem ini yang perlu dipersiapkan adalah
- Perlengkapan untuk tempat penyimpanan surat yang terdiri atas; filling cabinet 10 laci, guide (setiap laci 10 guide), dan folder (setiap guide 10 folder)
- Kartu kendali; yang digunakan dalam sistem ini sama dengan kartu kendali yang digunakan dalam sistem lain. Yang berbeda disini adalah mengindeks nomor kode untuk keperluan penyimpanan dan penemuan kembali surat.
- Cara mengindeks nomor kode sebagai berikut
1) Dua angka dari belakang sebagai unit 1, yaitu menunjukkan nomor laci dan nomor guide
2) Satu angka setelah unit 1 sebagai unit 2 yaitu menunjukkan nomor folder
3) Sisa seluruh angka sesudah unit 2 sebagai unit 3 yaitu menunjukkan surat yang kesekian dalam folder
- Cara penyimpanan surat; surat dengan nomor kode 55317, berarti surat tersebut disimpan dalam laci 10-19, dibelakang guide 17, didalam folder nomor 3, surat yang ke 55.
c. Sistem Nomor Middle Digit
Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah dua angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di depannya menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada dibelakangnya menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.
Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua angka ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya angka kode kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya sampai berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem Nomor Terminal Digit.
Sistem ini merupakan kombinasi dari Sistem Nomor Decimal Dewey dan Sistem Nomor Terminal Digit. Yang dijadikan kode laci dan guide adalah dua angka yang berada di tengah, sedangkan dua angka yang berada di depannya menunjukkan kode map, kemudian dua angka yang berada dibelakangnya menunjukkan urutan surat yang kesekian didalam map.
Dalam sistem ini kode angka harus berjumlah enam, sehingga terdapat dua angka ditengah, dua angka di depan dan dua angka dibelakang. Seandainya angka kode kurang dari enam maka harus ditambahkan angka nol di depannya sampai berjumlah enam angkla. Cara penyimpanannya sama dengan Sistem Nomor Terminal Digit.
d. Sistem nomor Soundex (phonetic system)
Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.
Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.
Sistem Soundex adalah sistem penyimpanan warkat berdasarkan pengelompokan nama dan tulisannya atau bunyi pengucapannya hampir bersamaan. Dalam sistem ini nama-nama diganti dengan kode (notasi) yang terdiri dari 1 huruf dan 3 angka.
Susunan penyimpanannya adalah menurut abjad yang diikuti urutan nomor.
4. Sistem
Geografis / Wilayah
Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.
Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.
Yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini
- Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet, guide, folder, dan kartu kendali.
- Penyimpanan surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali
- Penemuan kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-sistem lainnya.
Sistem geografis atau wilayah adalah suatu sistem penyimpanan arsip berdasarkan pembagian wilayah atau daerah yang menjadi alamat suatu surat.
Surat disimpan dan diketemukan kembali menurut kelompok atau tempat penyimpanan berdasarkan geografi / wilayah / kota dari surat berasal dan tujuan surat dikirim.
Dalam hubungan ini surat masuk dan surat keluar disimpan dan ditempatkan dalam folder yang sama, tidak dipisah-pisahkan. Dalam penyimpanannya menurut sistem ini harus dibantu dengan sistem abjad atau sistem tanggal.
Yang perlu dipersiapkan dalam menerapkan sistem ini
- Perlengkapan yang diperlukan dalam menerapkan sistem ini adalah; filling cabinet, guide, folder, dan kartu kendali.
- Penyimpanan surat melalui prosedur
a. Melihat tanda pembebas dalam surat, yaitu tanda yang menyatakan bahwa surat tersebut telah selesai diproses dan boleh disimpan.
b. Membaca surat
c. Memberi kode surat
d. Mencatat surat pada kartu kendali
e. Menggolongkan surat menurut wilayahnya masing-masing
f. Menyimpan surat
g. Menyimpan kartu kendali
- Penemuan kembali; cara menemukan kembali adalah sama seperti sistem-sistem lainnya.
5. Sistem Tanggal (Chronologis)
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat keluar)
Yang diperlukan untuk sistem ini adalah
- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul “tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan kartu kendali.
- Pembagian sistem tanggal
a. Pembagian utama menggambarkan tahun (judul laci)
b. Pembagian pembantu menggambarkan bulan (judul guide)
c. Pembagian kecil menggambarkan tanggal (judul folder)
- Susunan guide dan folder dalam filling cabinet
a. Laci menggambarkan tahun
b. Guide menggambarkan bulan
c. Folder menggambarkan tanggal
- Penyimpanan surat, langkah-langkah dalam penyimpanan surat
a. Menetapkan kode surat sebelum disimpan
b. Mencatat surat pada kartu kendali
c. Menyimpan surat.
Sistem tanggal adalah sistem penyimpanan surat yang didasarkan kepada tanggal surat diterima (untuk surat masuk) dan tanggal surat dikirim (untuk surat keluar)
Yang diperlukan untuk sistem ini adalah
- Perlengkapan yang diperlukan; filling cabinet, didepan laci dicantumkan judul “tahun”, guide sebanyak 12 buah, masing-masing untuk satu bulan, folder, dan kartu kendali.
- Pembagian sistem tanggal
a. Pembagian utama menggambarkan tahun (judul laci)
b. Pembagian pembantu menggambarkan bulan (judul guide)
c. Pembagian kecil menggambarkan tanggal (judul folder)
- Susunan guide dan folder dalam filling cabinet
a. Laci menggambarkan tahun
b. Guide menggambarkan bulan
c. Folder menggambarkan tanggal
- Penyimpanan surat, langkah-langkah dalam penyimpanan surat
a. Menetapkan kode surat sebelum disimpan
b. Mencatat surat pada kartu kendali
c. Menyimpan surat.
C.
Jenis Bahan dan Alat Kearsipan
1. FILING CABINET Filing cabinet adalah perabot
kantor yang berbentuk empat persegi panjang yang diletakkan secara vertikal.
Ada dua jenis filing cabinet, yaitu lateral filing cabinet dan drainer type
filing cabinet. Lateral filing cabinet adalah almari arsip yang berpintu dan
mempunyai pagan alas untuk menyimpan arsip. Drawer type filing cabinet adalah
almari arsip dalam bentuk laci yang dapat ditarik keluar-masuk. Filing cabinet
ini biasanya terdiri dari 5 atau 6 laci yang tersusun ke bawah. Filing cabinet
terbuat dari jenis metal yang kuat, tahan lama, dan tidak membuat lembab.
Filing cabinet juga dapat dibuat dari bahan plastik. Fungsinya: untuk menyimpan
arsip / warkat yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan
atau organisasi
2. Lemari Arsip Lemari arsip ini berbentuk,
seperti lemari biasa yang terdiri atas susunan rak-rak. Biasanya lemari ini
dibuat dari bahan baja atau jenis metal yang lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari bahaya kebakaran. Fungsi: digunakan untuk menyimpan arsip-arsip
atau warkat.
3. Folder Adalah map-map berupa lipatan karton
atau bahan lainnya yang memakai kawat penjepit atau tidak. Biasanya ditempatkan
di belakang guide. Fungsi: digunakan untuk menyimpan arsip-arsip atau warkat
4. Guide card (tanda batas/sekat penunjuk) Adalah
alat yang terbuat dari karton atau plastik tebal yang berfungsi sebagai
penunjuk, pembatas atau penyangga deretan folder yang ada di belakangnya. Guide
dibedakan menjadi dua, yaitu guide besardan guide kecil. Ada 3 (tiga) kegunaan
dari Guide Card, yaitu: Penunjuk untuk memudahkan penyimpanan dan penemuan
kembali arsip. Pembatas antara folder yang satu dengan folder lainnya atau
sebagai sekat pemisah antara kelompok arsip yang satu dengan kelompok arsip
lainnya. Sebagai penyangga folder agar tertib dan teratur pada tempat
penyimpanannya. Ada 2 macam guide card yang dipakai oleh beberapa perusahaan,
yaitu: Guide besar Guide ini mempunyai ukuran 36 x 25 cm dan digunakan untuk
menyimpan arsip-arsip dalam folder folio Guide kecil Guide ini mempunyai ukuran
16 x 11 cm dan mempunyai fungsi untuk menyimpan banyak kartu, seperti kartu
indeks, kartu kendali, dan sebagainya yang memiliki ukuran 15 x 10 cm.
5. Map Adalah sampul dari kertas tebal yang
digunakan untuk menyimpan lembar-lembar surat. Ada empat macam map, yaitu brief
twine); stof nap, snelhechter, hanging map (map gantung).
6. Jenis-Jenis Map Brief ordner yaitu map besar
terbuat dari karton tebal yang di dalamnya terdapat penjepit arsip yang terbuat
dari logam dan dapat menampung warkat dalam jumlah banyak. Stopmap yaitu berkas
lipatan berdaun yang terbuat dari kertas tebal atau plastik. Snellhechter
yaitu map yang terbuat dari kertas tebal atau plastik yang di dalamnya terdapat
alat penjepit arsip yang terbuat dari logam. Hanging map (map gantung) yaitu
map tanpa jepitan yang digantung pada gawang filing cabinet.
7. Rak
Sortir Adalah suatu rak yang berguna untuk memisah-misahkan surat/warkat yang
diterima, diproses, dikirimkan atau disimpan ke dalam folder masingmasing
Fungsi : digunakan untuk memisah-misahkan surat/warkat yang diterima, diproses,
dikirimkan atau disimpan ke dalam folder masing-masing
8. Kartu Indeks Adalah kartu yang mempunyai ukuran
15 x 10 cm dan mempunyai fungsi sebagai alat Bantu untuk memudahkan penemuan
kembali arsip. Kartu indeks biasanya disimpan pada laci tersendiri yang disebut
dengan laci kartu indeks. Fungsi : alat bantu untuk memudahkan penemuan kembali
arsip yang dibutuhkan
9. POSTEPEL
a/ sebuah amplop besar yang mempunyai ukuran 35 X 25 cm dimana penutupnya
menggunakan tali untuk mengikat Fungsi : untuk memasukkan suatu arsip atau
warkat yang siap untuk dikirimkan ke suatu tempat yang membutuhkan arsip atau
warkat tersebut.
D. Peran, Fungsi, dan Tujuan Kearsipan
1.
Kearsipan memegang peranan penting bagi
kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai
pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia
menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan
diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan
Nasional.
2.
Fungsi arsip membedakan :
a. Arsip
dinamis yang dipergunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara
langsung dalam penyelenggaraan administrasi Negara.
b. Arsip
statis, yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan,
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan
sehari-hari administrasi Negara.
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan
sehari-hari administrasi Negara.
Arsip merupakan sesuatu yang hidup,
tumbuh, dan terus berubah seirama dengan tata
kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan.
kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan.
3.
Tujuan Kearsipan
Tujuan kearsipan ialah untuk
menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban
nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan Pemerintah.
nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan Pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar