Pada abad yang didukung dengan kemajuan teknologi dan multikultural umat manusia saat ini, seorang pendidik atau orang yang memiliki profesi sebagai guru dituntut agar mampu mengeksplorasi kemampuan yang nantinya digunakan untuk kegiatannya ketika mengajar peserta didik atau ketika kegiatan belajar mengajar atau proses belajar berlangsung. Mengingat pula bahwa media pembelajaran sudah mengalami banyak perubahan yang bisa di sampaikan melalui banyak cara, khususnya yang ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. karena guru memegang kunci dalam pendidikan dan pengajaran disekolah. Guru adalah pihak yang paling dekat berhubungan dengan siswa dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari, dan guru merupakan pihak yang paling besar peranannya dalam menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Saat ini guru dianggap sebuah profesi yang sejajar dengan profesi yang lain, sehingga seorang guru dituntut bersikap profesional dalam melaksanakan tugasnya.
Di sisi lain, yang menjadi perhatian utama yaitu objek yang diajar oleh guru yaitu peserta didik. Tingginya heterogenitas latar belakang peserta didik juga menjadi hal yang perlu dipelajari bagi guru untuk lebih bisa memahami bagaimana menyampaikan nilai-nilai pendidikan saat belajar. Hubungan guru dengan siswa lebih sering dilakukan dibandingkan dengan hubungan guru dengan guru atau hubungan guru dengan kepala sekolah. Setiap hari guru harus berhadapan dengan siswayang jumlahnya cukup banyak yang terkadang sangat merepotkan tetapi bagi guru interaksi dengan siswa merupakan hal sangat menarik dan mengasyikkan apalagi dapat membantu siswa dalam menemukan cara mengatasi kesulitan belajar siswa.
Begitu pula hubungan yang harus terjalin dengan baik. Guru dalam proses pelaksanaan tugasnya perlu memperhatikan hubungan dan komunikasi baik antara guru dengan Kepala Sekolah, guru dengan guru, guru dengan siswa, dan guru dengan personalia lainnya di sekolah. Hubungan dan komunikasi yang baik membawa konsekuensi terjalinnya interaksi seluruh komponen yang ada dalam sistem sekolah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru akan berhasil jika ada hubungan dan komunikasi yang baik dengan siswa sebagai komponen yang diajar. Kinerja guru akan meningkat seiring adanya kondisi hubungan dan komunikasi yang sehat di antara komponen sekolah sebab dengan pola hubungan dan komunikasi yang lancar dan baik mendorong pribadi seseorang untuk melakukan tugas dengan baik. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu tentang kecakapan komunikasi interpersonal yang dituntut profesi guru.
1. Keterampilan berbicara
Dilihat dari faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan, hal ini yang merupakan hal yang paling mendasar dan utama. Setiap harinya, guru akan selalu bertemu siswa dan berbicara di depan kelas. Pada saat itu, semua perhatian terpusat kepada guru yang sedang berbicara di depan mereka. Guru harus bisa menyampaikan segala macam informasi dengan jelas. Jika perlu, materi pelajaran akan lebih bisa diserap apabila penyampaiannya dijelaskan secara menarik dan menyenangkan. Menggunakan bahasa yang baik dan benar, jangan sampai ada siswa yang tersinggung karena ucapannya. Kemudian sikap yang ditunjukkan di depan siswa atau peserta didik haruslah berwibawa. Sehingga kondisi kelas menjadi aktif, komunikatif, interaktif, dan partisipatif dan kegiatan belajar mengajar juga menjadi lebih menyenangkan.
2. Perhatian dan kepedulian
Tidak semua siswa memiliki hasil prestasi belajar yang sama. Guru harus bisa memperhatikan siswa mana yang memiliki kesulitan atau hambatan dalam belajar maupun siswa yang mampu meraih nilai-nilai sempurna dalam mencapai prestasi belajar. Guru harus bisa mengevaluasi dan menganalisis kembali kenapa beberapa siswa memiliki hambatan dalam belajar maupun kenaikan prestasi dalam belajar. Ia harus bisa mengarahkan semua siswanya agar kelas mengalami perubahan dan kemajuan untuk kepentingan bersama. Guru memberi perhatian dan kepedulian agar siswanya yang mengalami penurunan hasil belajar kembali bersemangat lagi.
Guru bersosialisasi dengan sesama guru dan karyawan sekolah juga atasannya, yaitu Kepala Sekolah. Hubungan yang dibangun dan dijalin harus memiliki kerjasama yang baik agar dapat saling tolong-menolong dalam menyelesaikan suatu masalah maupun dalam merencanakan suatu program kerja.
3. Cepat, Tanggap, dan Bertanggung Jawab
Keterampilan komunikasi interpersonal berikutnya ialah kecepatan dalam merespon stimuli dari orang lain. Tanggap, artinya peka atau sensitif terhadap situasi dan kondisi, serta berperilaku secara kondusif sesuai dengan situasi tersebut. Tanggung jawab, artinya bahwa kita sebagai pelaku komunikasi interpersonal harus bertanggung jawab terhadap dampak atau akibat dari aktivitas pelaksanaan komunikasi, serta hasil proses komunikasi interpersonal tersebut dapat memberikan manfaat dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain. Apabila guru mendapat pertanyaan, ia segera memberikan jawaban yang baik. Untuk memecahkan persoalan, segera memberi saran sebagai alternatif solusi. Ketika sedang berada di dalam rapat diantara para guru dan kepala sekolah, seorang guru juga melakukan konsentrasi penuh terhadap informasi-informasi yang ia dapatkan dan harus bisa menindaklanjuti apa yang perlu dikerjakannya.
4. Keterampilan Menjaga Sopan Santun
Penampilan yang sopan dan ramah akan membuat seorang guru lebih aman dalam memulai berkomunikasi ketimbang penuh emosi dan rasa curiga. Partner komunikasi akan lebih senang mendengarkan argumentasi yang disampaikan dengan sopan. Oleh karena itu guru ataupun kita perlu membiasakan diri bersikap sopan dan ramah, agar orang lain juga bersikap ramah kepada kita. Dengan selalu menjaga sopan santun, selanjutnya terjadi sikap saling menghargai.
5. Kecakapan Membuka Pintu Informasi
Dengan membuka pintu komunikasi, berarti kita memiliki komitmen untuk membina kerjasama. Tidak hanya terjalinnya kerjasama yang kita dapatkn dari upaya membuka pintu komunikasi itu, melainkan kita juga dapat meningkatkan kedekatan hubungan emosinal. Ketika bertemu sesorang di jalan, ucapkan salam, senyum, berjabat tangan, atau lambaian tangan. Kini di sekolah, telah digalakkan senyum, sapa, salam, santun (4S) agar terjalin hubungan komunikasi yang baik antar guru, siswa, kepala sekolah, maupun karyawan. Di kelas, biasanya guru menyapa siswa-siswi saat memulai atau mengakhiri pelajaran.
6. Kecakapan Menyampaikan Informasi
Berbagai berita, pesan, atau informasi yang lain disampaikan secara baik dan benar. Penggunaan bahasa yang tepat terlebih sopan dan baik akan mampu diterima dengan respon yang baik pula dari komunikan. Karena saat ini, media komunikasi didukung pula dengan adanya internet, telepon selular, atau media tertulis yang lain.
Guru harus bisa menyampaikan informasi-informasi yang akan diberitahukan kepada siswa dengan jelas, misalnya tentang perkembangan hasil prestasi belajar, kriteria ketuntasan minimal yang harus diperoleh siswa, pemberitahuan tentang ujian, tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua siswa, dan sebaginya. Kemudian diantara sesama guru, dengan kepala sekolah, ataupun karyawan yang lain, guru harus bisa menyampaikan informasi dengan jelas dan menghindari adanya kesalahan saat akan menyampaikan informasi tersebut agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar